Pada akhir pekan lalu, ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat mengalami perubahan signifikan. Para pelaku pasar mulai menilai bahwa peluang untuk memangkas suku bunga pada pertemuan Desember mendatang semakin kecil, terutama setelah diwarnai komentar sejumlah pejabat bank sentral yang mengkhawatirkan mengenai inflasi.
Situasi ini sangat kontras dengan beberapa pekan sebelumnya, di mana pasar optimis bahwa penurunan suku bunga akan dilanjutkan. Namun, dengan publikasi data ekonomi yang terpengaruh oleh penutupan pemerintahan AS, sentimen pasar mengalami pergeseran cukup tajam.
Pada hari Jumat malam waktu AS, pasar berjangka menunjukkan bahwa trader memperkirakan sekitar 60% peluang The Fed tidak akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan 9-10 Desember. Ini menunjukkan perubahan dari pola pikir yang sebelumnya yakin akan penurunan lebih lanjut.
Pernyataan Pejabat The Fed yang Menyebabkan Pergeseran Sentimen
Pergeseran tajam dalam ekspektasi pasar ini sangat dipengaruhi oleh komentar pejabat tinggi The Fed. Tiga presiden bank regional menyampaikan kekhawatiran mereka tentang inflasi dan menegaskan bahwa kondisi saat ini belum mendukung penurunan suku bunga lebih lanjut.
Presiden Fed Kansas, Jeffrey Schmid, meragukan efektivitas pemangkasan suku bunga untuk memperbaiki kondisi di pasar tenaga kerja. Ia menegaskan bahwa masalah yang ada mungkin lebih terkait dengan perubahan struktural daripada sekadar kebijakan suku bunga.
Senada dengan itu, Presiden Fed Dallas, Lorie Logan, menekankan perlunya bukti konkret sebelum dapat mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Ia merasa bahwa inflasi harus menunjukkan penurunan yang jelas agar bisa mendukung tindakan tersebut.
Persepsi Berbeda Mengenai Kebijakan Moneter
Sementara itu, suara yang lebih dovish muncul dari Gubernur Fed Stephen Miran, yang mendukung adanya pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Dalam penampilannya di televisi, Miran menunjukkan bahwa data ekonomi saat ini justru mendukung argumennya untuk mengambil langkah-langkah tersebut.
Miran sebelumnya telah menginginkan pemangkasan yang lebih signifikan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan di internal The Fed tentang jalan yang harus diambil untuk menanggulangi tantangan ekonomi.
Ketua The Fed Jerome Powell juga memberikan pandangan bahwa langkah-langkah yang telah diambil sejauh ini merupakan upaya “asuransi”. Dia menggarisbawahi bahwa ketidakpastian dari penutupan pemerintahan membuat semua keputusan harus diambil dengan sangat hati-hati.
Implikasi Ekonomi dan Langkah Berikutnya bagi Market
Pasar tampaknya mulai menyesuaikan diri dengan arahan dari pejabat The Fed yang lebih hawkish. Sementara situasi saat ini menunjukkan kecenderungan untuk menahan suku bunga, banyak pelaku pasar menantikan publikasi data ekonomi mendatang untuk bisa merevisi ekspektasi mereka.
Para trader memilih untuk mengambil posisi yang lebih konservatif, merespons ketidakpastian yang ada. Meningkatnya ketidakpastian ini terwujud dalam proyeksi bahwa The Fed kemungkinan besar akan berfokus pada penahanan suku bunga pada bulan Desember.
Kendati demikian, semua pihak mengakui bahwa perkembangan di pasar tenaga kerja dan inflasi akan menjadi fokus utama dalam beberapa pekan ke depan. Keputusan yang diambil harus selalu mempertimbangkan dinamika ini agar tetap berjalan seiring dengan kondisi ekonomi yang ada.
