Jakarta, dalam laporan terbaru, lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mengonfirmasi bahwa sovereign credit rating Indonesia tetap berada di level BBB+ dengan outlook stabil. Penilaian ini mencerminkan kepercayaan terhadap ketahanan fundamental ekonomi Indonesia yang terus berkembang, serta kebijakan fiskal dan moneter yang tetap hati-hati.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan menyatakan bahwa rating yang dipertahankan ini menjadi indikator positif bagi pertumbuhan ekonomi. R&I mencatat bahwa fundamental ekonomi Indonesia ditopang oleh pertumbuhan yang konsisten serta inflasi yang terkendali.
Dari segi pengelolaan fiskal, Deni Surjantoro menegaskan bahwa kedisiplinan dalam pengelolaan anggaran menjadi poin penting. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjaga keseimbangan fiscal meskipun dalam kondisi ekonomi global yang bergejolak.
Pertumbuhan Ekonomi dan Stabilitas Inflasi di Indonesia
Mengamati kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2024, R&I memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tetap berada dalam kisaran yang sehat. Ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia menjalani fase recovery yang baik pasca-pandemi.
Tingkat inflasi yang berhasil dijaga dalam rentang target, yaitu 2,5% plus minus 1%, sangat mempengaruhi penilaian positif dari R&I. Stabilitas nilai tukar rupiah pun menjadi faktor kunci dalam menjaga kepercayaan pasar.
Posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 juga menunjukkan hasil yang menggembirakan, setara dengan kebutuhan enam bulan impor. Hal ini menjadi indikator kuat bahwa ketahanan ekonomi Indonesia semakin membaik.
Kebijakan Fiskal yang Berorientasi pada Keberlanjutan
R&I juga memberikan penilaian positif terkait konsistensi Indonesia dalam menjaga defisit anggaran di bawah 3% dari PDB. Pada tahun 2024, defisit tercatat sebesar 2,3%, serta adanya penyesuaian target untuk tahun 2025 yang ditetapkan di angka 2,78% untuk mendukung program prioritas.
Proyeksi defisit untuk tahun 2026 diarahkan ke angka 2,68%, menunjukkan fokus pemerintah terhadap keberlanjutan fiskal jangka menengah. Ini adalah strategi penting yang tidak hanya menjaga kesehatan ekonomi saat ini, tetapi juga untuk masa depan.
R&I juga menekankan perlunya pemerintahan untuk memperluas basis penerimaan negara. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa perekonomian dapat tumbuh dalam keadaan yang lebih inklusif.
Reformasi Ekonomi dan Kebijakan untuk Masa Depan
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi jangka menengah, R&I mendorong pemerintah bagi peningkatan kemudahan dalam berusaha. Ini termasuk pengembangan reformasi struktural yang akan merangsang iklim investasi yang sehat.
Fokus pada kebijakan ekonomi dan fiskal sangat diperlukan untuk memastikan adaptasi yang cepat terhadap perubahan lingkungan ekonomi global. Kementerian Keuangan berpandangan bahwa lembaga baru Danantara juga memainkan peranan yang vital dalam menerapkan reformasi ini.
Dengan mempertahankan peringkat BBB+ dan outlook stabil, pemerintah menunjukkan komitmen kuat terhadap reformasi ekonomi. Upaya ini diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak investor dan mitra internasional.
Sinyal Positif untuk Investor dan Mitra Internasional
Pernyataan R&I ini berfungsi sebagai sinyal positif bagi investor, memberikan keyakinan bahwa Indonesia mampu menjaga stabilitas makroekonomi. Ini sangat penting, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi yang melanda global saat ini.
Kementerian Keuangan meyakini bahwa langkah-langkah yang diambil akan berkontribusi terhadap pengelolaan makroekonomi yang lebih baik. Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak untuk mendukung inisiatif yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Dengan semua langkah dan kebijakan yang diterapkan, diharapkan Indonesia akan terus menunjukkan kemajuan yang signifikan. Ini adalah langkah penting menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
