Bank Indonesia (BI) baru saja meluncurkan produk terbaru bernama BI Floating Rate Note (BI-FRN) pada tanggal 17 November 2025. Instrumen ini diharapkan dapat memberikan alternatif investasi yang menarik bagi para pelaku pasar dan memberikan dampak positif pada likuiditas dalam sistem keuangan Indonesia.
BI-FRN adalah surat berharga yang dikeluarkan dalam mata uang rupiah. Surat ini ditujukan untuk memberikan pinjaman berjangka pendek dengan suku bunga yang mengambang, ditambah komponen compounded INDONIA.
Dalam lelang perdana, BI berhasil menyerap total Rp767 miliar dari instrumen BI-FRN dengan seri IDFN161126364S. Penawaran yang masuk tercatat mencapai Rp2,82 triliun, menunjukkan minat yang tinggi terhadap instrumen baru ini.
Pentingnya BI Floating Rate Note dalam Ekonomi
BI-FRN tidak hanya sekadar instrumen keuangan, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendukung stabilitas ekonomi. Dengan suku bunga yang mengambang, instrumen ini dapat menyesuaikan diri dengan dinamika pasar yang selalu berubah.
Melalui BI-FRN, Bank Indonesia berharap dapat memperdalam pasar uang dan mendorong pengembangan Overnight Index Swap (OIS). Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem moneter nasional.
Selain itu, BI-FRN juga dapat digunakan sebagai agunan untuk Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek (PLIP), yang tentunya akan memberikan fleksibilitas tambahan bagi lembaga keuangan. Penggunaan instrumen ini dalam penyaluran likuiditas diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pasar.
Detail Teknis dan Jangka Waktu BI-FRN
Surat berharga ini memiliki jangka waktu yang cukup fleksibel, berkisar antara satu hingga dua belas bulan. Jatuh tempo dari BI-FRN ditetapkan pada 16 November 2026, memberikan waktu yang cukup bagi investor untuk merencanakan strategi investasi mereka.
Margin penawaran untuk instrumen ini berkisar antara 0,70% hingga 1,50%, dengan rata-rata tertimbang margin penawaran mencapai 1,08646%. Ini menunjukkan bahwa para investor sangat aktif berpartisipasi dalam lelang ini.
DIlanjutkan, rata-rata tertimbang margin pemenang tercatat lebih rendah, yakni 0,77757%. Hal ini menandakan kompetisi yang ketat di antara para peserta lelang, dan tentunya akan berpengaruh positif terhadap penetapan harga di pasar.
Manfaat BI-FRN bagi Pasar Keuangan
Dengan penerbitan BI-FRN, Bank Indonesia memberikan sinyal positif kepada pasar mengenai komitmen lembaga dalam stabilitas moneter. Ini tentunya akan mendorong lebih banyak partisipasi dari berbagai lembaga keuangan.
BI-FRN juga diharapkan dapat memberikan pilihan investasi yang lebih diversifikasi bagi pelaku pasar, baik individu maupun institusi. Dengan cara ini, BI mendukung perkembangan pasar modal yang lebih inklusif.
Instrumen ini juga berkontribusi dalam memperkuat penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM). Dengan memperluas penggunaan instrumen baru ini, Bank Indonesia berfokus pada penguatan fondasi keuangan yang lebih baik dan sustainable.
Melalui peluncuran BI-FRN, Bank Indonesia menunjukkan komitmennya untuk beradaptasi dengan perkembangan pasar dan kebutuhan masyarakat. Penerbitan instrumen ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah positif dalam memperkuat struktur keuangan negara.
Dengan segala keuntungan yang ditawarkan, BI-FRN berpotensi menjadi salah satu instrumen favorit para investor di masa depan. Ini merupakan peluang besar bagi para pelaku pasar untuk mengoptimalkan portofolio investasi mereka.
Secara keseluruhan, BI-FRN bukan hanya sekadar surat berharga, tetapi juga alat yang dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas finansial di Indonesia. Peluncuran ini merupakan tonggak penting dalam sejarah sistem keuangan nasional.
