Solidaritas ASEAN – Dalam usaha melindungi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah drastis dengan memblokir aplikasi asal China seperti Temu dan Shein. Kedua aplikasi ini dikenal dengan metode bisnisnya yang menjual barang langsung dari pabrik ke konsumen dengan harga yang sangat murah, sehingga berpotensi merusak pasar lokal dan mengancam kelangsungan UMKM di Indonesia.
Langkah Protektif Pemerintah Indonesia
Kebijakan ini diambil karena keprihatinan atas dampak negatif yang mungkin terjadi pada pelaku UMKM lokal yang tidak mampu bersaing dengan harga yang ditawarkan oleh platform-platform tersebut. Menurut pemerintah, metode penjualan ini dapat mengganggu stabilitas ekonomi mikro lokal karena mampu meruntuhkan harga pasar yang sudah ada dan menghilangkan lapangan kerja yang selama ini diisi oleh pelaku UMKM lokal.
Efek Domino ke Negara Tetangga
Inisiatif ini ternyata mendapat respons dari negara-negara tetangga yang menghadapi masalah serupa. Salah satu contohnya adalah Vietnam, yang mengikuti langkah serupa dengan mengancam akan memblokir domain internet serta aplikasi Temu dan Shein. Pemerintah Vietnam telah memberi ultimatum kepada kedua perusahaan ini untuk mendaftarkan operasi mereka ke Kementerian Perdagangan setempat sebelum akhir November. Langkah ini merupakan upaya Vietnam untuk mengendalikan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh operasi kedua raksasa e-commerce tersebut terhadap ekonomi lokal mereka.
Dampak dan Harapan
Kebijakan ini diharapkan tidak hanya akan melindungi UMKM lokal tetapi juga memberikan waktu dan ruang bagi pemerintah untuk mengatur strategi dan kebijakan yang lebih berkelanjutan terhadap e-commerce asing. Melalui tindakan ini, kedua negara menunjukkan keseriusan dalam menjaga kedaulatan ekonomi dan melindungi kepentingan lokal mereka dari praktik bisnis yang dapat dianggap tidak adil atau merusak.
Tanggapan Keras Terhadap Platform E-commerce China: Kewajiban Pendaftaran di Vietnam
Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh platform e-commerce asal China, Vietnam telah mengambil langkah proaktif dengan mengamanatkan kewajiban pendaftaran untuk perusahaan-perusahaan seperti Shein dan Temu. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap model bisnis yang diterapkan oleh platform-platform tersebut, yang seringkali menawarkan harga ritel yang sangat rendah dan diskon besar-besaran, sehingga berpotensi mengguncang pasar lokal.
Dampak pada Pedagang Lokal
Model bisnis Shein dan Temu, yang melibatkan penawaran harga yang sangat kompetitif, telah menjadi sumber kecemasan bagi pedagang dan produsen lokal di banyak negara, termasuk Vietnam. Kedua perusahaan ini dikenal karena strategi penetapan harga yang agresif dan promosi diskon yang masif, membuatnya sulit bagi penjual lokal untuk bersaing. Penawaran harga yang jauh di bawah standar pasar ini tidak hanya mempengaruhi pedagang lokal dalam hal penjualan tetapi juga menekan mereka untuk menurunkan harga secara tidak berkelanjutan.
Kewajiban Pendaftaran Sebagai Solusi
Melalui kewajiban pendaftaran ini, pemerintah Vietnam bermaksud untuk lebih mengatur operasi dari platform-platform besar ini dan memastikan bahwa mereka tidak melakukan praktik perdagangan yang dapat merugikan ekonomi lokal. Kebijakan ini diharapkan akan memberikan wewenang kepada pemerintah untuk memantau lebih dekat aktivitas e-commerce yang beroperasi di dalam negerinya, memastikan bahwa mereka mematuhi standar dan regulasi yang adil.
Efek Jangka Panjang
Kewajiban pendaftaran ini tidak hanya merupakan upaya untuk mengendalikan dampak langsung dari praktik penetapan harga yang merusak pasar, tetapi juga bagian dari strategi yang lebih besar untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi lokal yang sehat. Dengan mengatur lebih ketat platform e-commerce asing, Vietnam dan negara-negara lain di kawasan tersebut berusaha untuk melindungi usaha kecil dan menengah serta memastikan persaingan yang adil di pasar lokal.
Vietnam Bersikap Tegas terhadap Shein dan Temu untuk Melindungi Pasar Lokal
Vietnam telah mengambil langkah tegas terhadap operasi e-commerce asing yang berpotensi merugikan pasar lokal, khususnya Shein dan Temu. Menurut pernyataan dari Nguyen Hoang Long, Menteri Perdagangan Vietnam, yang dikutip oleh Reuters, pemerintah telah melakukan pertemuan dengan perwakilan dari kedua platform tersebut untuk membahas masalah lisensi.
Kebijakan Pemerintah Vietnam terhadap Platform E-commerce Asing
Dalam upaya untuk mengatur dan mengendalikan dampak dari e-commerce asing, Pemerintah Vietnam telah memberikan pemberitahuan kepada Shein dan Temu tentang kebutuhan untuk mematuhi regulasi lokal, terutama terkait pendaftaran dan lisensi operasi. “Setelah pemberitahuan dari kementerian, jika platform-platform ini tidak patuh, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan akan berkoordinasi ke lembaga terkait untuk memblokir aplikasi dan domain internet [Shein dan Temu],” ujar Long. Langkah ini menunjukkan keseriusan Vietnam dalam melindungi integritas pasar domestiknya.
Respons dari Shein dan Temu
Shein, yang telah beroperasi di Vietnam dalam waktu yang relatif lama, dan Temu, anak usaha raksasa e-commerce China PDD Holdings yang baru saja memulai operasi di Vietnam bulan lalu, kini berada di bawah pengawasan ketat. Kedua perusahaan ini dihadapkan pada pilihan untuk menyesuaikan operasi mereka sesuai dengan standar dan regulasi Vietnam, atau menghadapi risiko pemblokiran.
Dampak terhadap Ekosistem E-commerce Vietnam
Langkah yang diambil oleh pemerintah ini bukan hanya mengenai regulasi e-commerce, tetapi juga tentang perlindungan UMKM lokal dan struktur pasar yang lebih adil. Dengan memastikan bahwa perusahaan-perusahaan besar seperti Shein dan Temu beroperasi dalam kerangka hukum yang jelas, Vietnam berupaya mencegah praktek bisnis yang bisa memiskinkan pedagang dan produsen lokal.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.